Pengertian internet of things (IOT)
Internet of Things (IoT) tengah menjadi topik
pembicaraan yang semakin hangat di era revolusi industri 4.0 ini lantaran
konsepnya yang tidak hanya memiliki potensi untuk mempengaruhi lifestyle kita
tetapi juga bagaimana kita bekerja.
Lalu apa sebenarnya Internet of Things? Adakah dampak
signifikan yang ditimbulkan? Apakah kamu sudah siap untuk mendalami
kompleksitas yang ada di sekitar Internet of Things?
Sebelum menyelam lebih dalam, ada baiknya kamu berpegang pada
dasar-dasarnya terlebih dahulu.
Apa Itu Internet of Things (IoT)?
Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi tentang
objek sehari-hari yang terhubung ke internet dan mampu mengidentifikasi diri ke
perangkat lain.
Menurut metode identifikasi RFID (Radio Frequency Identification),
istilah IoT tergolong dalam metode komunikasi, meskipun IoT juga dapat mencakup
teknologi sensor lainnya, teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).
Koneksi Internet adalah hal yang luar biasa, bisa memberi kita segala macam
manfaat yang sebelumnya mungkin sulit untuk didapat. Ambil ponsel kamu sebelum
menjadi smartphone sebagai contoh.
Kamu bisa menelpon dan mengirim pesan teks dengan ponsel lamamu. Tapi,
sekarang kamu bisa membaca buku, menonton film, atau mendengarkan musik lewat smartphone kamu yang terhubung dengan
Internet.
Jadi, Internet of Things sebenarnya adalah konsep yang
cukup sederhana, yang artinya menghubungkan semua objek fisik di kehidupan
sehari-hari ke Internet.
“Internet of Things (IoT): Taking all
day-to-day physical objects across the world and connecting them to the
Internet.”
Prinsip Internet of Things (IoT)
Istilah “Internet of Things” terdiri atas dua bagian utama yaitu Internet yang
mengatur konektivitas dan Things yang berarti objek atau
perangkat.
Secara sederhana, kamu memiliki “Things” yang memiliki kemampuan
untuk mengumpulkan data dan mengirimkannya ke Internet. Data ini dapat diakses
oleh “Things” lainnya juga.
Ada sekitarnya tujuh prinsip dasar yang menopang IoT. Yuk simak penjelasan
singkat masing-masing prinsip di bawah ini.
Big Analog Data bisa didapatkan dari berbagai macam sumber yang sifatnya alami
seperti cahaya, sinyal radio, getaran, suhu, dan sebagainya, serta bisa
dihasilkan oleh peralatan mekanis atau elektronik.
Big Analog Data adalah tipe Big Data yang terbesar dan tercepat jika
dibandingkan dengan tipe-tipe Big Data lainnya. Sehingga,
dalam banyak hal, Big Data Analog perlu diperlakukan secara
khusus.
Perpetual Connectivity merupakan konektivitas yang terus-menerus
menghubungkan perangkat ke Internet. IoT yang selalu terhubung dan aktif dapat
memberikan tiga manfaat utama seperti:
·
Monitor: Pemantauan berkelanjutan yang memberikan
pengetahuan berisi informasi real time tentang penggunaan suatu produk atau
pengguna di lingkungan industri.
·
Maintain: Pemantauan berkelanjutan memungkinkan
kita untuk melakukan peningkatan atau tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan
kebutuhan.
·
Motivate: Konektivitas yang konstan dan
berkelanjutan dengan konsumen atau pekerja memungkinkan pelaku usaha atau
pemilik organisasi untuk memotivasi orang lain membeli produk, mengambil
tindakan, dan sebagainya.
Definisi real time untuk IoT berbeda dari definisi real
time pada umumnya. Real time sebenarnya dimulai dari
sensor atau saat data diperoleh. Real time untuk IoT tidak
dimulai ketika data mengenai switch jaringan atau sistem
komputer.
“Spectrum of Insight” berasal dari data IoT yang berkaitan dengan
posisinya dalam lima fase data flow yaitu real time, in
motion (bergerak), early life, at rest (saat
istirahat), dan arsip.
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya tentang real time pada
IoT, real time diperlukan untuk menentukan respons langsung
dari sistem kontrol.
Di ujung lain dari spektrum, data yang diarsipkan di pusat data atau cloud dapat
diambil untuk analisis komparatif terhadap data yang lebih baru.
Dengan berbekal komputer dan solusi IoT di era digital ini, akan ada
pertukaran antara kecepatan dan kedalaman yang kita dapatkan.
Artinya, seseorang bisa langsung mendapatkan “Time-to-Insight” pada
analitik yang belum sempurna seperti perbandingan suhu atau transformasi
Fourier cepat untuk menentukan apakah memutar roda pada trem akan menyebabkan
kecelakaan.
Time (waktu) di sini dibutuhkan untuk mendapatkan insight (wawasan)
yang mendalam tentang suatu data. Data yang dikumpulkan membutuhkan waktu yang
lama untuk dianalisis dan sejumlah besar perangkat komputer back-end.
Seperti yang sudah
dijelaskan di poin sebelumnya, untuk mendapatkan wawasan yang cepat dan
menyeluruh tergolong sangat sulit.
Namun, beberapa insinyur
berhasil mengatasi kesulitan itu dan mendapatkannya. Fenomena ini disebut
dengan “The Genius of the AND”.
Drive untuk mendapatkan wawasan tersebut akan menghasilkan komputasi dan
analisis data canggih yang biasanya disediakan untuk cloud atau pusat
data.
Big Data biasanya ditandai
dengan “V” yaitu Volume, Velocity, Variety, dan Value. The
next V yang dimaksud adalah Visibility. Ketika data dikumpulkan,
para ilmuwan data di seluruh dunia harus bisa melihat dan mengaksesnya sesuai
kebutuhan.
Visibilitas menawarkan
kemudahan yang menjadikan pengguna tidak harus mentransfer sejumlah besar data
ke orang atau lokasi yang jauh.
Manfaat Internet of Things (IoT)
Beberapa manfaat IoT mungkin tidak terlalu kentara, tetapi bukan berarti
tidak bisa dirasakan. Di bawah ini adalah tiga manfaat utama yang akan kamu
dapatkan langsung dari IoT:
Konektivitas
Di era digital ini, kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada era
pengoperasian perangkat secara manual. Dengan IoT, kamu bisa mengoperasikan
banyak hal dari satu perangkat, misalnyasmartphone.
Efisiensi
Dengan adanya peningkatan pada konektivitas, berarti terdapat penurunan
jumlah waktu yang biasanya dihabiskan untuk melakukan tugas yang sama.
Misalnya, asisten suara seperti Apple's Homepod atau Amazon's Alexa dapat
memberikan jawaban atas pertanyaan tanpa kamu perlu mengangkat telepon atau
menghidupkan komputer.
Kemudahan
Perangkat IoT seperti smartphone kini mulai menjadi
perangkat yang biasa dimiliki oleh sebagian besar orang.
Misalnya smart refrigerator dan Amazon Dash Button yang
memudahkan kamu untuk menyusun ulang item dengan hanya satu
atau dua tindakan yang menunjukkan persetujuan kamu.
Contoh Perangkat IoT
Saat ini, produksi dan penggunaan perangkat Internet of Things
meningkat sangat pesat. Perangkat IoT pada dasarnya meliputi laptop,
smartphone, smart gadget, smartwatch, dan banyak lagi.
Berikut ini adalah contoh perangkat IoT lain yang sudah banyak digunakan di
era digital.
Nest Smart Thermostat
Nest adalah termostat
yang terhubung ke internet. Nest mampu mempelajari rutinitas kamu dan secara
otomatis akan menyesuaikan suhu ketika kamu berada di rumah atau di luar,
bangun atau tidur, panas atau dingin.
Nest akan membuat rumah
kamu lebih efisien dan membantu kamu menghemat tagihan pemanas dan pendingin.
Aplikasi seluler memungkinkan kamu untuk mengedit jadwal, mengubah suhu ketika
kamu sedang tidak di rumah.
August Smart
Lock
Dengan perangkat smart lock, kamu tidak perlu lagi sebuah kunci karena
kunci akan terbuka secara otomatis ketika kamu tiba di rumah dan mengunci
ketika kamu menutup pintu.
Kamu juga bisa memberikan kunci tamu kepada teman atau asisten rumah tangga dan
mengatur waktu expire ketika kamu tidak lagi ingin memberikan akses ke rumah
kamu.
Automatic Car
Tracking Adapter
Automatic Car Tracking Adapter bisa melacak informasi tentang mobil kamu
dengan menggunakan adaptor dalam mobil. Perangkat ini melacak jarak tempuh,
penggerak jam, biaya bahan bakar, efisiensi bahan bakar, lokasi, dan
sebagainya.Kamu bisa menghubungkannya dengan aplikasi lain untuk mendapatkan
manfaat lebih. Banyak kendaraan di era ini yang sudah memiliki kemampuan IoT
sehingga pemilik bisa memantau lebih lanjut.
Belajar
Pemrograman IoT
Sebelum kamu memutuskan untuk belajar pemrograman Internet of Things
(IoT), yuk, simak dulu tips-tips di bawah ini.
Memiliki Pemahaman Lebih Tentang Sensor
Tidak seperti developer pada
umumnya, kamu yang tertarik dengan pemrograman di ruang IoT harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang sensor dan komunikasi nirkabel.
Selain
komputasi, IoT akan membawa kamu ke dunia teknik mesin dan sipil saat sensor
mengumpulkan data fisik. Untuk itu, akan lebih baik lagi jika developer IoT
memiliki latar belakang ilmu komputer dan teknik.
Belajar
JavaScript atau Phyton
Kamu perlu menguasai bahasa berbasis web untuk back-endpemrosesan
data sebelum mengejar karir sebagai developer IoT. JavaScript
adalah bahasa yang ideal untuk memproses data baru dari perangkat dan memicu
tindakan pada perangkat itu sendiri.
Selain itu, Python juga dianggap
sebagai bahasa pemrograman umum yang wajib dikuasai terlebih dahulu sebelum
memasuki dunia IoT, dibarengi dengan beberapa perangkat yang kompatibel dengan
Windows IoT.
Bermain
dengan Raspberry Pi
Untuk kamu yang tidak memiliki gelar
ilmu komputer, kamu bisa mengasah kemampuan kamu dengan menyelesaikan proyek
pada Raspberry Pi.
For your information, Raspberry Pi adalah komputer kecil
yang sangat murah, dan sering digunakan sebagai media untuk menyelesaikan
proyek IoT. Proyek IoT pada Raspberry Pi merupakan cara yang bagus untuk
belajar bagaimana menyatukan rangkaian sederhana, dan menghubungkan rangkaian
itu dengan perangkat lunak.
Menyatukan beberapa proyek demo
sederhana, membuat, dan mengeksekusi beberapa proyek IoT adalah cara yang bagus
untuk menunjukkan bahwa kamu memiliki inisiatif dan pengetahuan untuk mendalami
pemrograman IoT.